TERJEMAHAN: dupa pemanggil roh
PENAMPILAN: HangonkÅ adalah dupa legendaris dari Tiongkok kuno yang memiliki kekuatan untuk memunculkan roh orang mati sebelum mereka yang membakarnya. Mereka yang membakar dupa akan melihat roh-roh orang mati di dalam asap.
ASAL: Hangonuko terbuat dari hangonjÅ«, pohon ajaib dengan dedaunan dan bunga yang menyerupai pohon maple atau pohon ek Jepang. Baunya dapat diambil dari lebih dari 100 ri jauhnya. Untuk membuat hangonkÅ, Anda kukus akar hangonjÅ« sampai getahnya keluar. Kemudian Anda meremas getah untuk membuat dupa. Bahkan sepotong kecil dari resin ini cukup kuat untuk mengingat roh orang-orang yang meninggal karena penyakit atau penyakit. Namun ada tangkapan. HangonkÅ hanya mengembalikan roh untuk waktu yang singkat, dan mereka hanya ada dalam asap dupa yang menyala.
LEGENDA: Dupa terkenal digunakan oleh Kaisar Wu dari dinasti Han di Cina. Setelah selir kesayangannya Li Furen meninggal, kaisar jatuh ke dalam depresi berat. Seorang penyihir Tao, dalam upaya untuk meringankan kesedihan kaisar, memberinya sedikit hangonkÅ sehingga ia dapat melihat Lady Li sekali lagi.
Hangonko juga merupakan subjek populer dalam sastra Jepang. Itu muncul dalam sejumlah karya periode Edo, dari buku cerita hantu hingga teater, kabuki, rakugo, dan bunraku. Versi Jepang membintangi berbagai karakter yang terhubung dengan tokoh-tokoh Jepang yang terkenal; misalnya dalam satu cerita seorang pria diliputi kesedihan atas kematian pelacur yang dicintainya, dan seorang hÅkan — geisha laki-laki — merekomendasikan agar dia mencoba memanggilnya menggunakan dupa rahasia yang diturunkan oleh onmyÅji Abe no Seimei.
Semua variasi cerita memiliki moral yang sama: setelah orang tersebut menggunakan dupa untuk memenuhi semangat kekasih mereka, itu hanya membuat mereka lebih sedih dan lebih berduka daripada sebelumnya. HangonkÅ tidak mengurangi kesepian mereka, itu membuatnya lebih buruk. Kisah ini adalah alegori. Asap dapat menjadi simbol khayalan, seperti kemelekatan pada dunia material, atau ketidakmampuan untuk melepaskan orang yang dicintai setelah kematian. Dalam agama Buddha, khayalan ini adalah penyebab utama dari semua penderitaan. Asap dari dupa ini mencegah orang untuk melepaskan orang-orang yang mereka cintai dan melanjutkan hidup. Mereka terjebak di masa lalu, dalam khayalan, dan akan selamanya sengsara kecuali mereka belajar untuk melepaskannya.
0 Komentar